Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca,
baik membaca permasalahan maupun membaca lanjut (membaca pemahaman).
Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca menurut Lamb dan Arnol (Rahim Farida
2007: 6)
ada 3 (tiga) yaitu; “ a) Faktor psikologi, b) faktor intelektual, dan c) faktor
lingkungan ‘’. Ketiga pendapat tersebut dapat diuraikan sebagi berikut :
a. Faktor
Fisiologis
Mencakup
kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Beberapa ahli
mengemukakan bahwa keterbelakangan neurologis (misalnya berbagai cacat otak) dan
kekurangan matang secara fisik merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan anak gagal dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka.
b. Faktor
Intelektual
Istilah
intelegensi didefinisikan sebagai suatu kegiatan berfikir yang terdiri dari pemahaman
yang esensial tentang situasi yang diberikan dan meresponnya secara tepat.
Secara umum ada hubungan antara kecerdasan yang diindikasikan oleh IQ dengan rata-rata peningkatan remedial
membaca. Tingkatan intelegensi membaca itu sendiri pada hakikatnya proses
berfikir dan memecahkan masalah. Dua orang yang berbeda IQnya sudah pasti akan
berbeda hasil dan kemampuan membacanya.
c. Faktor
Lingkungan
Faktor
lingkungan ikut mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca murid. Faktor
lingkungan tersebut ialah:
1.
Latar belakang dan
pengalaman anak dirumah
Lingkungan
dapat membentuk pribadi, sikap, nilai dan kemampuan bahasa anak. Kondisi
dirumah mempengaruhi pribadi dan penyesuain diri anak dalam masyarakat. Kondisi
itu pada gilirannya dapat membentuk anak, dan dapat juga menghalangi anak
belajar membaca. Anak yang tinggal didalam rumah tangga yang harmonis, rumah
yang penuh cinta kasih, tidak akan menemukan kendala yang berarti dalam
membaca. Kualitas dan luasnya pengalaman anak dirumah juga penting bagi
kemajuan belajar membaca. Membaca seharusnya merupakan suatu kegiatan yang
bermakna, pengalaman masa lalu anak-anak memungkinkan anak-anak untuk lebih
memahami apa yang mereka baca.
2. Faktor
sosial ekonomi
Faktor
sosial ekonomi, orang tua, dan lingkungan tetangga merupakan faktor yang
membentuk lingkungan rumah murid. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa
status sosial ekonomi murid mempengaruhi kemampuan verbal murid. Semakin tinggi
status sosial ekonomi murid semakin tinggi kemampuan verbal murid. Anak-anak
yang mendapat contoh bahasa yang baik dari orang dewasa serta orang tua yang
berbicara dan mendorong anak-anak mereka berbicaraakan mendukung perkembangan
bahasa dan intelegensi anak.
3.
Faktor Psikologis
Faktor
lain yang juga mempengaruhi kemajuan kemampuan membaca anak adalah faktor
psikologis. Faktor ini mencakup:
a) Motivasi
Menurut
Winkel (Http://episentrum.com/2010/Motivasi
membaca/diakses 29 Agustus 2010) mengatakan bahwa “motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri murid yang menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arahan kepada kegiatan
belajar itu demi mencapai tujuan”. Sedangkan Gape dan Berliner (Http:/episentrum.com/2010/diakses, 29
Agustus 2010) menjelaskan bahwa “motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan
individu dari perasaan bosan menjadi berminat untuk melakukan sesuatu”.
Murid
akan menguasai hasil belajar dengan optimal, jika dalam belajar dimungkinkan
untuk sebanyak mungkin berinteraksi dengan isi teks pelajaran. Untuk pelajaran
membaca indra yang paling dominan digunakan ialah indra penglihatan dan
pendengaran, membaca dan menyimak cerita yang dibacakan.
b) Minat
Minat
baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca.
Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam
kesehariaannya untuk mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membaca atas
kesadarannya sendiri.
Frymeir
(Rahim 2007: 28) mengidentifikasikan enam
faktor yang mempengaruhi perkembangan minat anak. Faktor-faktor itu
adalah:
(1) Pengalaman sebelumnya; murid
tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu jika mereka belum pernah
mengalaminya (2) Konsepsinya tentang diri; murid akan menolak informasi yang
dirasa mengancamnya, sebaliknya murid akan menerima jika informasi itu
dipandang berguna dan membantu meningkatkan dirinya (3) Nilai-nilai; minat
murid timbul jika sebuah mata pelajaran disajikan oleh orang yang berwibawa (4)
Mata pelajaran yang bermakna; informasi yang mudah dipahami oleh anak akan
menarik minat mereka (5) Tingkatan keterlibatan tekanan; jika murid merasa
dirinya mempunyai beberapa tingkatan pilihan dan kurang tekanan, minat membaca
mereka mungkin akan lebih tinggi (6) Kompleksitas materi pelajaran; murid yang
lebih mampu secara intelektual dan pleksibel secara psikologis lebih tertarik
kepada hal yang lebih kompleks.
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
seorang guru harus berusaha memotivasi muridnya. Murid yang mempunyai motivasi
yang tinggi terhadap membaca akan mempunyai minat yang tinggi pula terhadap
kegiatan membaca.
c) Kematangan
sosio dan emosi serta penyesuaian diri
Menurut (Rahim
Farida 2007: 29) bahwa, “Ada
tiga aspek kematangan emosi dan sosio, yaitu (1) stabilitas emosi, (2)
kepercayaan diri, dan (3) kemampuan berpatisipasi kelompok”. Seorang murid
harus mempunyai pengontrolan emosi pada tingkat tertentu. Anak-anak yang mudah
marah, menangis dan bereaksi secara berlebihan ketika mereka tidak mendapatkan
sesuatu atau menarik diri, atau mendongkol akan mendapat kesulitan dalam
pelajaran membaca. Sebaliknya anak-anak yang lebih mudah mengontrol emosinya,
akan lebih mudah memusatkan perhatiannya pada teks yang dibacanya. Pemusatan
perhatian pada bahan bacaan memungkinkan kemajuan kemampuan anak-anak dalam
memahami bacaan akan meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar